Di tengah serangan bom udara Maguwo, lapangan udara Republika Indonesia, oleh tentara Belanda di bulan Desember 1948, bayi Harya Suraminata dibawa oleh orang tuanya mengungsi ke desa Watumurah, kecamatan Kulonprogo. Harya adalah anak bungsu dari enam bersaudara yang kemudian menghabiskan waktu remajanya di Jogjakarta.
Harya muda dikenal karena kemampuan menggambarnya; Ia kuliah di fakultas Desain Grafis, Akademi Seni Rupa (ASRI) Jogjakarta, akan tetapi berhenti dua tahun kemudian. Ia kemudian mulai menggambar komik dengan menggunakan nama HASMI di setiap terbitannya. Pada usia 23 tahun, Harya menciptakan Gundala, superhero Indonesia pada bulan September 1969. Gundala segera menjadi superhero paling populer di Indonesia dan kemudian film layar lebar Gundala Putera Petir ditayangkan secara nasional.
HasmiĀ berpulang pada tanggalĀ 6 November, 2016.